photo's blog

photo's blog
"ada kehidupan di setiap sudut dunia, walau itu kecil"

Sabtu, 08 Januari 2011

Dataran Tinggi Dieng

Dataran Tinggi Dieng


Kabupaten Wonosobo – Jawa Tengah – Indonesia
Dataran Tinggi Dieng
Dataran Tinggi Dieng

A. Selayang Pandang

Bagi Anda yang suka dengan tempat wisata di daerah pegunungan, tidak ada salahnya mengunjungi dataran tinggi ini. Dataran yang terkenal dengan sebutan Dieng Plateu ini terletak pada ketinggian 21.00 m di atas permukaan laut. Tempat ini menawarkan keindahan alam serta hawa dingin pegunungan.
Dieng Plateu berupa dataran luas yang dikelilingi pegunungan, antara lain Gunung Prahu, Gunung Juranggrawah, Gunung Pangamun-amun, Gunung Sipandu, dan beberapa Gunung lain. Tidak heran jika suhu udara di daerah ini berkisar antara 15°—10° Celcius. Bahkan, bila Anda berkunjung pada musim kemarau suhunya bisa mencapai 5° Celcius.
Nama “Dieng” berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu “di” yang berarti “gunung” dan “hyang” dari kata “khayangan”, yang artinya “tempat tinggal para dewa dan dewi”. Bila digabungkan, nama “dieng” berarti “pegunungan tempat tinggal para dewa dan dewi”. Tapi ada sumber lain yang menyebutkan, “Dieng” berasal dari kata dalam bahasa Jawa, yaitu “edi” yang berarti indah/cantik dan “aeng” yang berarti aneh. Jadi “dieng” berarti “tempat yang indah dan punya keanehan”.

Dataran Tinggi DiengSumber Foto: www.travbuddy.com

B. Keistimewaan

Kawasan Dieng Plateu mempunyai beberapa obyek wisata yang dapat Anda kunjungi, di mana tempatnya saling berdekatan. Selain obyek wisata alam seperti telaga dan kawah, Anda juga bisa mengunjungi obyek wisata sejarah berupa candi.
 Begitu memasuki gerbang utama yang ada di dataran Dieng, Anda akan disambut sebuah kompleks candi yang dinamakan Candi Pandawa. Kompleks ini berisi 5 candi, yaitu Candi Semar, Arjuna, Srikandi, Sembadra, dan Puntadewa. Candi-candi yang tersebar di kawasan ini bercorak Hindu.

Kompleks Candi di Dataran DiengSumber Foto: mas jati
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, pada abad ke-7 Masehi ada seorang putri bernama Dewi Sima. Ia adalah keturunan Dinasti Sanjaya yang memerintah Kerajaan Kalingga, dengan gelar Ratu Sima. Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan yang bernafaskan Hindu. Pada masa pemerintahannya, Ratu Sima mendirikan candi-candi yang ada di tempat ini sebagai bentuk pemujaan.
Ratu Sima tidak hanya mendirikan satu kompleks Candi. Tetapi ia juga mendirikan beberapa candi lain, di antaranya Candi Gatotkaca yang terletak di bukit Pangonan, Candi Dwarawati yang berada di kaki Gunung Prahu, dan Candi Bima yang merupakan candi terbesar di kawasan wisata Dieng Plateu. Candi-candi yang berada di luar kompleks pada umumnya letaknya menyendiri dan dikelilingi pepohonan.

Candi BimaSumber Foto: Tianyake
Obyek wisata alam yang terkenal di tempat ini adalah Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Kedua telaga itu letaknya berdekatan. Dinamai Telaga Warna karena telaga ini memantulkan berbagai warna. Kandungan belerang yang ada di dalamnya memantulkan warna kehijauan, sedangkan ganggang merah yang ada didasar telaga memantulkan cahaya kemerahan dan jernihnya air telaga yang berwarna biru muncul dari pantulan gradasi sinar matahari. Nama Telaga Pengilon sendiri berarti telaga cermin. Air di telaga ini sangat jernih dan bisa memantulkan bayangan benda yang ada di sekitarnya.

Telaga Warna
Sumber Foto: paniek
Di kawasan obyek wisata Telaga Warna dan Telaga Pengilon juga terdapat beberapa gua. Salah satu di antaranya adalah Gua Semar. Panjangnya kira-kira 4 m dengan dinding batu, dan biasanya digunakan untuk bermeditasi. Selain Gua Semar, ada bebarapa gua lain yaitu, Gua Sumur dan Gua Jaran. Di dalam Gua Sumur terdapat satu mata air yang disebut “Tirta Prawitasari”.
Selain telaga dan gua, di kawasan Dieng Plateu juga terdapat beberapa kawah. Kawah-kawah tersebut terbentuk dari letusan gunung-gunung yang mengelilingi tempat ini. Salah satunya adalah Kawah Sikidang. Kawah ini menyemburkan air dan lumpur panas serta mengeluarkan aroma busuk yang berasal dari kandungan belerang yang ada di dalamnya (kandungan belerang di kawah ini masih dalam taraf aman bagi para pengunjung). Di sekitar tempat ini terdapat banyak lubang yang mengeluarkan air panas bercampur belerang, sehingga Anda harus berhati-hati saat berjalan. Selain Kawah Sikidang, ada juga Kawah Candradimuka dan Kawah Sileri, yang letaknya tidak jauh dari Kawah Sikidang.

Kawah di dataran Dieng
Sumber Foto: paniek
Di kawasan wisata Dieng Plateu terdapat sebuah mata air yang terkenal sebagai sumber mata air sungai Serayu, dengan nama Tuk Bimalukar. “Tuk” berasal dari kata dalam bahasa Jawa yang artinya mata air, sedangkan “bimalukar” diambil dari mitos yang beredar di daerah ini. Para penduduk yakin bahwa mata air ini berasal dari air kencing Bhima Sena (tokoh pandawa dalam pewayangan) yang sedang berlomba dengan para Kurawa untuk membuat sungai. Pada saat ia membuka pakaiannya, Bhima Sena melihat perempuan cantik yang mengganggunya dan ia berkata “sira ayu” (dalam bahasa indonesia mempunyai arti “kamu cantik”). Setelah itu, air kencing Bhima Sena menjadi sebuah mata air dan menjadi sumber dari Sungai Serayu (nama Serayu berasal dari kata “sira ayu” yang diucapkannya). Menurut kepercayaan penduduk, air yang berasal dari Tuk Bimalukar bisa menyebabkan awet muda.

Mata air Tuk Bimakular
Sumber Foto: ammyr7.multiply.com
Setelah puas mengunjungi obyek wisata alam dan sejarah, Anda juga bisa menonton film berdurasi sekitar 20 menit di Dieng Plateu Theater. Letak teater ini di lereng bukit Sikendil, kira-kira 300 m dari Telaga Warna. Di sini Anda akan menyaksikan beberapa peristiwa yang pernah terjadi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, salah satunya adalah peristiwa tragedi Kawah Sinila pada tahun 1979 yang menewaskan ratusan penduduk Dieng. Sarana yang disediakan oleh pihak pengelola obyek wisata Dieng Plateu ini bermanfaat bagi Anda yang tertarik dengan sejarah Dieng.
Namun bagi Anda yang masih ingin mengunjungi tempat wisata yang berada tidak jauh dari kawasan Dieng Plateu, cobalah untuk berkunjung ke perkebunan teh Tambi. Di tempat ini, Anda tidak hanya bisa memandang hijaunya hamparan pohon teh, tetapi bisa juga menikmati sajian teh yang dihasilkan dari perkebunan.   

C. Lokasi

Obyek-obyek wisata yang berada di kawasan Dieng Plateu dikelola oleh dua Kabupaten yaitu, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Meskipun sebenarnya Dataran tinggi Dieng terletak di antara perbatasan tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.

D. Akses

Akses menuju ke Dataran Tinggi Dieng lebih mudah jika ditempuh dari Kota Wonosobo, karena jalannya dapat dilalui kendaraan bermotor. Tetapi jika Anda berencana membawa kendaraan pribadi, jangan lupa untuk memastikan bahwa kendaraan Anda dalam keadaan baik. Hal ini disebabkan medan jalan yang akan dilalui cukup berliku dan menanjak. Tak jarang di tepi kanan atau kiri jalan bersebelahan dengan jurang yang dalam.

Kota Wonosobo
Sumber Foto: commons.wikimedia.org
Namun bila ingin naik kendaraan umum, Anda bisa berangkat dari terminal Kota Wonosobo dan menempuh jarak kira-kira 30 km dengan waktu tempuh antara 45 menit —1 jam. Ongkos yang harus dibayar sekitar Rp 7.000/orang (November 2008).

E. Harga Tiket

Harga tiket memasuki kawasan wisata Dieng Plateu sebesar Rp 2.000/orang. Harga ini belum termasuk tarif mengunjungi obyek-obyek wisata di seputar kawasan ini. Harga tiket terusan untuk masuk ke semua obyek wisata sebesar Rp 12.000/orang, dan sudah termasuk asuransi Jasa Raharja. Khusus bagi Anda yang ingin mengunjungi satu atau dua obyek tertentu dikenakan harga tiket sebesar Rp 4.000/orang untuk satu obyek wisata (November 2008).

F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Fasilitas yang bisa Anda gunakan di area wisata Dieng Plateu adalah mushola bagi para pengunjung yang akan menunaikan ibadah sholat. Ada juga pasar tempat berjualan cenderamata serta produk makanan khas Dieng, seperti sayuran, buah carica (buah ini hanya tumbuh di dataran tinggi Dieng, bentuknya lebih kecil dari pepaya, biasanya diolah menjadi manisan dan jamur khas Dieng). Pasar  tersebut disediakan oleh pihak pengelola untuk memanjakan para pengunjung yang ingin berbelanja.

Buah Carica di dataran Dieng
Sumber Foto: kampoengmanik.multiply.com
Selain pasar, di kawasan ini juga terdapat banyak warung makan bagi para pengunjung yang lupa membawa bekal makanan dari rumah. Untuk Anda yang ingin bermalam, di tempat ini juga tersedia banyak pilihan losmen/penginapan, dengan beragam fasilitas yang ditawarkan.


tambahan ngedit catatn orang...hahahahahaha^^': 
 Telaga Menjer






Sunrise dari Gardu Pandang. Pagi-pagi jam 4 kita menuju lokasi. Perjalanan sekitar setengah jam dari Garung. Lebih deket dibandingkan berangkat dari kota Wonosobo nya. Dari wisma kita menuju arah utara. Ada pintu gerbang di Garung untuk membayar tiket masuk ke Dieng. 


       * Kompleks Candi Pandawa Lima
       * Kawah Sikidang dan Sinila
       * Telaga Warna dan Telaga Pengilon





Berikut peta wisata Dieng yang di copas dari internet (dari Galery Hotel Kresna Wonosobo)


Hepi traveling ^_^

MARI BERWISATA

Dieng Plateu



Peta Wisata Dataran Tinggi Dieng Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateu) terletak disebelah timur laut Kota Banjarnegara 55km, merupakan daerah tujuan wisata nomor 2 di Jawa Tengah setelah Borobudur.
Dataran Tinggi Dieng semula merupakan Gunung Berapi yang meletus dengan dahsyat, sekarang puncak gunung terlempar, tinggallah sekarang suatu dataran yang terletak di puncak gunung lebih dikenal dengan sebutan " DIENG PLATEU".

Ditengah-tengah dataran tinggi Dieng dahulu terdapat tempat pemujaan dan asrama pendidikan Hindu tertua di Indonesia. Sebagai bangunan suci tersebut sampai sekarang dapat kita saksikan dengan adanya candi beserta puing-puing bekas Vihara. Dari obyek yang dapat kita saksikan saat ini terdapat 8 buah candi



Kawah Sikidang, Kawah Si Banteng, Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, Telaga Balaikumbang, Telaga Medada, Telaga Siwi, Telaga Dringa, Telaga Sinila, Sumur Jala Tunda, Goa Jumut, Gangsiran Asmotoma.

Ada kenangan khas yang dibawa bila berkunjung ke Dieng antara lain :
Kacang Dieng, Carica, Kentang, Asparagus, Jamur Dieng dan Raamuan purwaceng sebagai penghangat badan.

Bagi masyarakat setempat, sebutan Dieng sering diterjemahkan sebagai Kahyangan atau tempat bersemanyamnya para Dewa. Memang obyek wisata pegunungan ini menjajikan pemandangan alam yang memukau. Hamparan hutan jati, kawah-kawah yang masih aktif, serta udara yang sejuk membuat kawasan obyek wisata berkesan damai dan tenang.

Suasana Sejuk Dataran Tinggi DiengDataran tinggi Dieng terletak tepat di perbatasan antara Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Wilayah terbesar Dataran Tinggi Dieng milik Kabupaten Banjarnegara. Merupakan dataran paling tinggi di Jawa yang terletak pada ketinggian 2.093 m di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 150 C. Daya tarik wisata lain yang dapat dikunjungi misalnya kelompok Candi Hindu Pandawa, Telaga Warna dan Pengilon, Kawah Sikidang, Goa Semar, Mata Air Sungai Serayu, Proses Budidaya Jamur Merang, dll.

Secara geografis, Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) berada di dua wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya pada ketinggian sekitar 2,093 meter di atas permukaan air laut, dengan suhu siang hari antara 15 derajat Celcius dan 10 derajat Celcius pada malam hari.

Pada waktu musim kemarau, suhu dapat turun drastis di bawah titik nol derajat Celcius. Rendahnya suhu tersebut membekukan embun. Menurut petani Dieng, kristal-kristal embun yang sering disebut embun upas sangat tidak bersahabat. Tanaman kentang dan kubis mereka terancam jika embun ganas tersebut datang.

Luas Dataran Tinggi Dieng 619,846 hektar, dikelilingi gugusan gunung antara lain Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Perahu, Gunung Rogojembangan serta Gunung Bismo. Keindahan Dieng menawarkan suatu sensasi menarik. Percaya atau tidak, pengunjung yang datang dari arah Wonosobo dapat menyaksikan dua kali matahari terbit.

Matahari terbit Dieng diberi julukan sebagai Golden Sunrise, dengan matahari keemasan dan silver sunrise, dengan warna sinar matahari putih perak. Penampilan matahari terbit yang pertama, atau Golden Sunrise, dapat dilihat dari menara pandang pada ketinggian 1,700 meter di atas permukaan laut. Lokasi ini sebelum memasuki Desa Dieng. Sedang penampilan kedua, atau Silver Sunrise, dapat disaksikan dari kompleks Candi Hindu.


sumber : http://www.wisatanesia.com/2010/05/dataran-tinggi-dieng-banjarnegara.html


TOP ENTRI POPULER


Pantai di Gunung Kidul, Jogja


Gunung Kidul kaya akan potensi pantainya. Sebagian besar berpasir putih. Beberapa pantai masih alami atau masih perawan dan belum banyak dikunjungi. Berikut Peta sebaran pantai di Gunung Kidul. Untuk informasi lebih detail setiap pantai silahkan klik pada link yang tersedia.


Pantai Timang <<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)


Pantai Wediombo
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



Pantai Sundak
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



Pantai Siung
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



Pantai Sepanjang
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



Pantai Sadeng
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



Pantai Nguyahan
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



Pantai Ngungap
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



Pantai Ngrenehan
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



Pantai Kukup
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



Pantai Krakal
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



Pantai Drini
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



Pantai Baron
<<<<<<<<<<<(lihat lebih lengkap)



tertarik???? ayo kunjungi...^^'

Laman